BANYUWANGI – Pemudik tujuan Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, memadati Pelabuhan Tanjung Wangi pada H-6 Lebaran Kamis (4/4/2024) kemarin. Sedikitnya ada 542 pemudik yang menyeberang ke Pulau Sapeken pada puncak pertama mudik kemarin.
Siang itu suasana Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi penuh sesak dengan penumpang kapal tujuan Sapeken. Mereka tidak sekadar membawa oleh-oleh untuk kebutuhan Lebaran. Ada pula penumpang yang membawa buah-buahan, sayuran segar, bantal, guling, hingga barang-barang elektronik seperti televisi.
Puncak arus mudik tahun ini tampaknya sudah diantisipasi oleh PT Pelni dan KSOP Tanjung Wangi. Jika umumnya hanya ada satu jadwal pelayaran dalam sepekan, khusus kali ini ada dua jadwal dengan waktu berdekatan. Dua-duanya menggunakan Kapal Sabuk Nusantara (SN) 91.
"Jadi ada dua pelayaran, hari ini (kemarin) dan besok sore (hari ini, 5/4). Penataan cukup lancar karena yang tidak terangkut hari ini masih bisa ikut jadwal kapal besok, " kata Kepala KSOP kelas III Tanjung Wangi Syamsurizal.
Gelombang mudik ke Pulau Sapeken sudah terasa sejak akhir Februari lalu atau pada H-15 Lebaran. Puncaknya terjadi Kamis 4 April kemarin. Sesuai prediksi, ada peningkatan sekitar 11 persen dari jumlah penumpang pada musim mudik Lebaran tahun lalu.
"Tiket kapal gratis, tapi calon penumpang harus menunjukkan identitas untuk mendapatkan tiket ke kantor Pelni. Kalau tidak ada tiketnya tetap tidak bisa berangkat, " kata Syamsurizal.
Pihaknya memprediksi jumlah penumpang Kapal SN 91 masih akan tetap tinggi pada pelayaran Jumat sore ini. Kursi tempat duduk 100 persen diisi pemudik karena waktu bongkar muatnya yang cukup singkat.
Baca juga:
Kepala Bakamla RI Jadi Narasumber di DPR RI
|
"Sesuai jadwal, kapal akan tiba pukul 15.00 dan berangkat pukul 16.00. Waktunya mepet, pemudik yang ingin segera terangkut bisa segera membeli tiket dan bersiap di pelabuhan, " tegas Syamsurizal.
Selain dua pemberangkatan pada tanggal 4 dan 5 April, masih ada satu pemberangkatan lagi sebelum Idul Fitri, tepatnya tanggal 8 April dengan menggunakan Kapal SN 92. Namun, biasanya jarang ada pemudik yang mau menumpang kapal dengan jadwal terlalu mepet Lebaran. "Perjalanan 10 sampai 12 jam, seharusnya bisa kalau mengejar Lebaran, " ujar Syamsurizal.
Sementara itu, kondisi terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Wangi tampak ramai sejak pagi buta. Penumpang kapal dari berbagai usia, mulai bayi sampai orang tua, tampak menunggu jadwal pemberangkatan kapal Sabuk Nusantara (SN) 91 tujuan Sapeken pagi itu.
Ikromullah, 30, salah seorang pemudik menuturkan, dirinya sudah menunggu sejak Senin pagi (2/4/2024). Pria yang bekerja di Bandung Jawa Barat itu menceritakan, dia bersama tujuh anggota keluarganya berangkat menggunakan kereta api. Sesampainya di Banyuwangi, Ikrom memilih penginapan yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Wangi sembari menunggu dibukanya loket untuk penyeberangan ke Pulau Sapeken.
"Kalau tiket semua sudah bisa online, kapal ini masih offline. Jadi, mau tidak mau harus menunggu di pelabuhan supaya tidak kehabisan, " kata bapak dua anak itu.
Ikrom berencana mudik selama dua pekan di Pulau Sapeken. Dia mengaku sudah menabung cukup lama untuk bisa pulang kampung. Supaya tidak mengganggu perjalanan, dua minggu sebelumnya Ikrom sudah mengirimkan barang-barang melalui paket ekspedisi. "Kalau dibawa langsung (barangnya) pasti susah, apalagi kapal penuh karena banyak yang pulang, " pungkasnya. (***)